Miguel Nadal Hampir Ke Barcelona
"Kita tidak pernah tahu jawabnya, karena sepakbola bukan olahraga perseorangan." kata Nadal. "Sepakbola ialah olahraga beregu dan banyak factor yang tidak tergantung Slot Judi Online ke diri sendiri. Pasti ia [Rafael] punyai banyak keahlian dan kemampuan, dan ia masih mempunyai demikian sampai sekarang ini. "
Salah satunya panggilan yang dipasangkan ke Nadal ialah the Beast of Barcelona. Bahkan juga Sid Lowe memakai istilah itu dalam artikel yang ditulisnya di The Guardian, hasil interviu dengan Nadal pada 2001. Ada argumen mengapa panggilan itu dengan bahasa Inggris.
"Saat sebelum saya bermain di Piala Eropa dengan timnas pada 1996, beberapa orang Inggris menulis di media massa jika saya ialah ‘Binatang Buas Barcelona'," tutur Nadal bercerita. "Panggilan seperti itu tidak tepat. Di Spanyol saya dikenali sebagai seorang yang bermain Slot Online Terpercaya dengan menawan dari baris pertahanan, benar-benar tidak kotor. Saya tidak seperti Goicoechea, yang membidik kaki musuh."
Andoni Goicoechea dipanggil Tukang Jagal dari Bilbao. Pada 1982, tekelnya membuat Diego Maradona cidera 4 bulan.
"Miguel Angel tidak kasar," tutur Rafael berkenaan citra pamannya. "Ia pemain tehnis. Saya dahulu kerap ke stadion melihatnya bermain untuk Real Mallorca. Saya kerap bermain bola dengannya di halaman."
Pada 2007, The Times tempatkan Nadal di status 47 daftar 50 Pemain Terkeras. Sebagai pembeda, Marco Materazzi tempati status 45 dan Zlatan Ibrahimovic 44; Patrick Vieira di status 33 sementara pesaingnya, Roy Keane, 11. Rangking pertama dihuni, tidak lain dan tidak bukan, Andoni Goicoechea.
Pada periodenya Sir Alex Ferguson benar-benar minati Nadal. Ferguson hampir mempunyai Nadal di skuatnya, justru.
"Saya sangat dekat sama kepindahnya [pada 1996]," tutur Nadal bercerita ke Sid Lowe. "Satu 1/2 kakiku telah di Manchester. Semua berjalan lancar dengan United dan saya siap berpindah, tetapi ada permasalahan dengan Barcelona dan di beberapa menit akhir mereka menampik melepasku."
Kesediaan Nadal berpindah dari Barcelona bersamaan dengan tidak laginya Cruyff memegang status Kepala Pelatih Barcelona. Nadal bertahan dan sempat bekerja bersama dengan beberapa penerus Cruyff: Carles Rexach, Sir Bobby Robson, dan Louis van Gaal. Nama paling akhir tidak memberikan Nadal lumayan banyak peluang bermain.
"Saya siap main di Inggris," tutur Nadal. "Lapangan di situ punyai watak yang lain dengan Spanyol, dan saya punyai masa lalu baik mengenai Wembley walaupun kami (Spanyol) kalah di situ pada Piala Eropa 1996. Saya bisa penawaran lain sesudahnya, tetapi berpindah di umur 20-an ialah satu perihal, berlainan dengan saat telah lebih tua dan memiliki keluarga."
Komentar
Posting Komentar